Palu- Gunakan dana pribadi, Anggota DPRD Kota Palu, Marselinus akan membuat kolam ikan Nila dengan sistim Biofolk. Gagasan tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang.
Kepada media ini, anggota Komisi A DPRD Palu itu menjelaskan bahwa hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan kategori ekonomi menengah kebawah.
“Saya sudah uji coba selama 5 bulan bioflok di halaman rumah. Hasilnya bersih Rp.3 juta. Melalui Pokok Pikiran (Pokir) saya selaku anggota DPRD Palu, akan mengimplementasikanya. Karena fungsi dari Pokir untuk membantu masyarakat,” ungkapnya, Senin (29/11/2021) di Palu.
Menurutnya, permintaan ikan Nila di Kota Palu sangat tinggi. Namun Animo tersebut tidak terpenuhi. Sehingga para pedagang yang ada di pasar tradisional, memasoknya dari luar daerah Sulteng.
"Tanyakan kepada para pedagang di pasar Masomba dan Manonda. Mereka memasoknya dari, Sulbar, Manado, dan Gorontalo," ungkap Marselinus kepada media ini.
Menjamurnya warung makan sari laut yang ada di Kota Palu, sebut Marselinus, bisa dijadikan sebagai mitra dalam pemasaran ikan Nila. “Mayoritas warung sari laut tidak ada menu ikan Nila. Oleh karena itu, kita manfaatkan peluang tersebut," ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, Kota Palu saat ini masih membutuhkan sekitar 20 ton ikan Nila per tahun. Sehingga dari data tersebut, dia menggambarkan prospek pasaranya di Sulteng, terbilang cukup menjanjikan.
Selain itu, teknik budidaya ikan Nila sistem bioflok juga cukup sederhana. Karena hanya membutuhkan lahan untuk pembuatan kolam dengan diameter 3 hingga 4 meter saja.
Olehnya, politisi Partai Perindo itu juga mengimbau kepada masyarakat Kota Palu, untuk membudidayakan ikan Nila dengan sistim Biofolk. (Red)
