PALU- Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura meminta kepada pengurus Koperasi untuk tidak ragu menjalin kerjasama dengan pihak perbankan.
Hal itu tegaskanya agar Koperasi bisa meningkatkan usaha-usahanya. Dengan begitu, tidak lagi mengandalkan suntikan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Gubernur juga berpesan agar Koperasi menjaga dulu eksistensinya. Pasalnya dari lebih kurang 2200-an Koperasi di Sulteng ternyata hanya 1000 yang aktif.
"Koperasi ada terus hilang, (lalu) ada, hilang lagi, ini yang tidak boleh. Jadi ke depan Kita buat (dulu) usaha-usahanya supaya koperasi tidak hilang,” ungkap Gubernur saat pertemuan dengan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Sulteng, Rabu (18/5/2022) di ruanganya.
Olehnya, Dekopinwil diminta menginventarisir produk-produk terbaik untuk diperdagangkan ke luar Sulteng.
"Kalau ada misi dagang, produk-produk ini yang Kita bawa dan Saya mau kerjasama B to B (Business to Business), P to P (Private to Private) bukan G to G (Government to Government),” jelasnya mendeskripsi target misi dagang Sulteng ke depan.
Sementara Ketua Dekopinwil Sulteng Abdul Malik Bram berkomitmen melaksanakan misi ke-3 Gubernur Rusdy Mastura dan Wagub Ma'mun Amir. Dengan mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan penguatan kelembagaan.
"Dekopinwil adalah mitra Bapak untuk mendorong ekonomi kerakyatan,” tegasnya.
Diakhir pertemuan, Ketua Dekopinwil Sulteng memasangkan rompi kepada Gubernur sebagai dewan penasehat Dekopinwil Sulteng.
Dalam pertemuan, Dekopiwil Sulteng juga membawa beberapa produk unggulan dari koperasi dan mitra binaanya. Antara lain minyak jagung, beras organik, sorgum, dan kopi.
Produk-produk tersebut mayoritas dipasarkan secara online ketimbang konvensional ke pusat-pusat perbelanjaan. (Red)