PALU- Sekolah agama, pesantren, dan pondok Tahfidz, merupakan benteng bagi anak dari arus globalisasi dan kemorosotan moral.
Hal diutarakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Palu Hardi, S.Pd, M.Pd saat menyampaikan sambutan Walikota Palu dalam acara wisuda kelulusan angkatan VII SMPIT Al-fahmi dan angkatan I SMPIT Al-fahmi dirangkaikan wisuda Qur'an tahun ajaran 2021/2022. Bertempat di Hotel Best Westrn Coco Palu, Sabtu (4/6/2022)
Kegiatan wisuda pada hari ini lanjut Hardi, menunjukkan keseriusan Yayasan Pendidikan Al-fahmi dalam membina generasi muda. Terutama untuk pengenalan dan pendalaman hafalan Al Qur'an.
Menurutnya, menghafal Al Qur'an itu mudah bagi yang mau menghafalnya, namun yang berat adalah memelihara hafalannya.
Wisuda sesungguhnya adalah ruang bagi siswa dan orang tua untuk menganyam masa depan, sekaligus wahana untuk mengekspresikan kegembiraan menghadapi pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
"Wisuda merupakan bagian dari upaya mempersiapkan para siswa secara fisik, mental dan intelektual, agar terbiasa saat berinteraksi dengan lingkungan yang baru di lembaga pendidikan tempat belajarnya nanti," jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga besar Yayasan Pendidikan Al-fahmi yang selama ini telah melakukan pembinaan di Kota Palu melalui SMPIT Al-fahmi dan SMAIT.
"Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi segala usaha kita untuk memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Palu, kota yang kita cintai bersama," harapanya.
Acara wisuda juga dihadiri Ketua DPRD Provinsi Sulteng, Hj Nilam Sari Lawira, serta anggota DPRD Sulteng lainnya dan tamu undangan lainya. (Red)
