“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar, serta memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” ujar Airlangga dalam video tersebut.
Pengunduran diri Airlangga berlaku efektif sejak malam Sabtu, 9 Agustus 2024. Dalam video yang disampaikan, ia juga menekankan pentingnya proses transisi ini dilakukan dengan damai dan mengedepankan demokrasi yang matang. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, DPP Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi untuk menjalankan proses transisi kepemimpinan.
Airlangga mengingatkan bahwa partai politik adalah pilar demokrasi, dan Golkar, dengan pengalaman 60 tahunnya, telah menjadi kekuatan utama dalam demokrasi Indonesia. Ia juga mengapresiasi pencapaian Golkar dalam Pemilu Legislatif 2024, di mana partai berhasil meraih 102 kursi di DPR RI serta ribuan kursi di parlemen daerah.
Dalam Pilpres 2024, Partai Golkar juga memberikan kontribusi besar dalam kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang berhasil melanjutkan kepemimpinan negara sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Pengunduran diri ini menjadi momen penting bagi Golkar dan perpolitikan nasional, terutama menjelang transisi pemerintahan baru. (**)