PALU- Pada tahun 2022, pemerintah Kota Palu melakukan upaya penurunan stunting atau anak yang mengalami gizi buruk.
"Prinsipnya tahun 2022 ini, kita harus melakukan langkah-langkah besar agar penurunan stunting di Kota Palu benar-benar bisa turun secara signifikan," ungkap Walikota Palu Hadianto Rasyid saat membuka Rapat Koordinasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Kota Palu pada Rabu (27/4/2022) di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu.
Menurut Hadi, rapat koordinasi ini sangat penting dikarenakan dari data stunting di Kota Palu masih menunjukkan angka yang perlu mendapatkan perhatian penanganan yang serius.
"Jika angka nasional 24%, kita masih 23% artinya ini cukup rapat," katanya.
Berbicara tentang upaya mendorong percepatan pembangunan, maka sudah pasti akan berbicara tentang Sumber Daya Manusia (SDM).
Lanjutnya, Sumber Daya Manusia bukan hanya berbicara tentang anak yang sudah sekolah saja, tetapi anak yang di dalam rahim pun merupakan SDM yang perlu disiapkan.
"Untuk itu, bukan hanya menyehatkan janinnya saja, tapi juga menyehatkan ibunya atau kedua-duanya," ujarnya.
Pemerintah Kota Palu di bawah kepemimpinannya saat ini lanjut Walikota, memiliki program Palu Sehat.
Program tersebut diharapkan merupakan wujud perhatian Pemerintah Kota Palu agar membangun kota yang sehat, keluarga yang sehat, dan masyarakat yang sehat.
"Jika ini berjalan dengan baik dan tepat sesuai dengan target dan sasaran kita, maka harusnya stunting di Kota Palu sudah menunjukkan tren penurunan. Tetapi kita masih berada di posisi sekitar 24%," katanya.
Olehnys, ia berharap rapat koordinasi ini benar-benar dapat diikuti dengan baik dan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang baik, sekaligus semakin memantapkan langkah-langkah dan inisiasi dari semua yang terhubung.
Rapat yang berlangsung secara offline dan online ini juga diikuti oleh Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes, Ketua TP-PKK Kota Palu, Diah Puspita, S.AP, serta pihak Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres). (Red)