PALU- Bukan kaleng-kaleng ! Begitu istilah zaman sekarang. Ungkapan tersebut patut disematkan kepada anak muda satu ini.
Dengan jargon "Pejuang ekonomi desa" Andi Aril Pattalau sosok muda berkharisma dengan segudang talenta, siap bertarung memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Sulawesi Tengah pada pemilihan umum serentak tahun 2024 mendatang.
Kehadiranya dalam kancah perpolitikan di Bumi Tadulako, patut diwaspadai oleh bakal calon maupun incambent parlemen Senayan.
Aril sapaan akrbanya merupakan satu dari dua belas orang tim ahli Gubernur Sulawesi Tengah yang diangkat sebagai tim non struktural/fungsioanal mendampingi H. Rusdi Mastura melakukan berbagai konseptual pembangunayang out the box dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Bahkan, Andi Aril Pattalu saat ini dipercayakan sebagai Kepala Sekertariat Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah.
Kiprah Andi Aril Pattalu sebelumnya dalam bingkai politik di Sulawesi Tengah, selaku Ketua Tim Aliansi Relawan Rusdy Mastura (ALARM).
Dimana tim yang dikenal militan tersebut, berhasil memperjuangkan H. Rusdy Mastura sebagai Gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada tahun 2020 silam.
Andi Aril Pattalau juga familiar sebagai Konsultan Nasional dalam penguatan kelembagaan Koperasi-BUMDesa serta UMKM yang telah digelutinya sejak lama. Melalui Organisasi Non Pemerintah / Non Government Organitation (NGO) yang dipimpinnya yaitu Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK).
Meskipun mendapat kepercayaan besar dari Gubernur Sulawesi Tengah mengkoordinir Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah, Andi Aril Pattalau tetap memposisikan diri sebagai "Anak Desa". Dengan pikiran kritisnya terkait pengembangan potensi desa menuju kemaslahatan ekonomi masyarakat
Disela-sela kesibukannya sebagai Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah, Andi Aril Pattalau saat ini juga dipercayakan beberapa Kabupaten di Sulawesi Tengah sebagai Supervisor dalam Pendampingan Bisnis Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), serta sebagai Instruktur diberbagai pelatihan Koperasi - UMKM di Sulawesi Tengah.
Bagi Andi Aril Pattalau, posisi sebagai Tenaga Ahli Gubernur, merupakan pengabdian kepada Pemerintah Sulawesi Tengah dibawah kepemimpinan H. Rusdy Mastura. Namun posisi sebagai aktifis pemberdayaan ekonomi desa, merupakan pengabdian yang sangat hakiki. Karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat untuk menumbuh kembangan potensi - potensi ekonomi di daerahnya.
Sehingga oleh Sahabat-sahabatnya, Andi Aril Pattalau dikenal sebagai "Pejuang Ekonomi Desa". Bukan seperti para politisi pada umumnya, yang mungkin waktunya dihabiskan di meja Warkop. Akan tetapi, sejak 10 tahun terakhir, dirinya menghabisakan waktunya waktu melakukan pendampingan para pejuang ekonomi di desa. Baik berbasis Koperasi, BUMDesa, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dimata para punggawa dunia perpolitikan di Sulawesi Tengah, sosok Aril kurang familiar. Karena jarang bergaul bersama mereka.
Namun hal tersebut justru menjadi keunggulan Andi Aril Pattalau yang diamanatkan H. Rusdy Mastura memimpin relawan dalam Pilkada Gubernur tahun 2020 silam. Karena bung Cudy mengetahui bahwa ia memiliki koneksi dan jaringan akar rumput yang bisa diandalkan untuk sebuah momentum Politik.
Sosok Andi Aril Pattalau dikalangan aktifis era awal tahun 2000 an, telah dikenal luas. Pernah menjadi Sekjend Majelis Mahasiswa (MM) Universitas Tadulako, serta pernah diamanatkan sebagai Panglima Laskar Mahasiswa Sulawesi Tengah. Diawal tahun 2000, banyak mengadvokasi berbagai issu - issu perlawanan terhadap pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat.
Dengan berbagai pengalaman dalam dan luar pemerintahan, Andi Aril Pattalau berharap anak - anak muda Sulawesi Tengah untuk terus berkarya.
Dalam ungkapanya, ia berujar bahwa "Tidak sepantasnya seorang pemuda membusungkan dada dibalik ayahnya. Namun seharusnya menepuk sambil berkata ini dadaku". (Red) **
