Palu- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah memperkirakan populasi Buaya di sungai palu, berjumlah 35 ekor. Hal tersebut diungkapkan Kepala BKSDA Sulteng, Hasmuni Hasmar, Selasa (8/2/2022) di ruang kerjanya.
Jumlah populasi Buaya tersebut lanjut Hasmuni, berdasarkan penelitian BKSDA Sulteng pada tahun 2019 silam.
Dia menepis prediksi bahwa populasi Buaya di sungai palu akan menjadi bom waktu yang akan meledak suatu saat.
Karena menurutnya, meskipun dalam sekali bertelur, predator buas tersebut bisa menghasilkan hingga 200 butir telur, namun dari 100 telur yang akan bertahan hingga dewasa, hanya satu ekor saja.
Hal itu disebabkan karena Buaya memiliki sifat kanibal. Dimana akan memangsa sesama jenisnya sendiri.
Selain itu juga terdapat ancaman terhadap telur dan anak Buaya dari predator lainya. Diantaranya Biawak.
"Buaya merupakan hewan kanibal. Dia akan memakan jenisnya sendiri bila kelaparan. Belum lagi ancaman dari predator lain. Seperti Biawak," jelasnya.
Fungsi BKSDA sebut Hasmuni, bukan hanya menyelamatkan Buaya saja. Namun juga semua hewan yang ada di Bumi.
Kepala BKSDA Sulteng juga mengimbau kepada segenap masyarakat Kota Palu untuk tidak melakukan aktifitas di habitat Buaya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi habitat Buaya. Seperti di muaraz sungai dan pantai Teluk palu," harapanya. (Red)