PALU- Fenomena mengularnya antrian di SPBU yang ada di Kota Palu, sudah biasa dan kerap terjadi. Tentunya hal itu sangat berdampak buruk bagi masyarakat maupun sektor perekonomian.
Menyikapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Palu, Rusman Ramli dalam keteranganya kepada media ini, Jumat (24/6/2022) di ruang utama Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palu, sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Menurutnya, terjadinya kelangkaan bahan bakar jenis solar dan pertalite di SPBU, bisa berdampak terhadap perekonomian. Dimana hal tersebut dapat memicu naiknya harga kebutuhan pokok.
Seperti para pelaku usaha selaku konsumen yang menggunakan bahan bakar solar maupun pertalite.
Salah satu contohnya, saat pasokan bahan pokok ke pasar maupun mengalami kendala karena langkanya BBM, otomatis bisa memicu naiknya harga.
"Olehnya, dalam rapat Paripurna kemarin, kami meminta Pemerintah Kota Palu untuk menyikapi polemik tersebut. Sehingga kejadianya tidak berlarut-larut," ungkap Rusman Ramli.
Anggota Komisi A DPRD Kota Palu itu berharap agar pemerintah daerah memanggil pihak SPBU maupun pihak terkait lainya untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut.
Menjawab pertanyan sekaitan adanya dugaan penimbunan BBM, hal itu merupakan kewenangan dari aparat yang berwenang.
"Jika memang disinyalir adanya penimbunan BBM sehingga terjadinya kelangkaan sehingga fenomena antrian di SPBU kerap terjadi, hal itu patut ditelusuri oleh aparat Kepolisian," tutupnya. (Red).