Sempat Vakum Akibat Pandemi, Tahun Ini Festival Mandura Kembali Digelar

Senin, 09 Mei 2022 | 06:58 WIB Last Updated 2022-05-09T00:01:53Z




PALU- Kampung Baru Fair atau festival Mandura, merupakan salah satu budaya pasca Ramadhan bagi masyarakat Kota Palu. Pelaksanaan kegiatan bernuansa religi Islam tersebut, digelar tiap tahunya.

Tahun ini, kembali Kampung Baru Fair kembali digelar. Setelah beberapa tahun sebelumnya sempat tertunda karena pandemi.

Bertempat di Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat, Minggu (8/5/2022) malam, even Lebaran Mandura tersebut dipadati ribuan warga Kota Palu.

Menariknya, acara kampung baru fair atau lebaran Mandura tersebut, diawali dari Masjid Jami Kampung Baru. Dimana Mandura sendiri diarak diatas kendaraan sembari diiringi pawai obor hingga sampai ke lokasi pusat kegiatan.

Selain itu, Lebaran Mandura juga dimeriahkan beberapa acara hiburan bagi masyarakat yang datang ke tempat kegiatan. Diantaranya penampilan musik religi maupun tradisional.

Dalam sambutanya saat membuka Kampung Baru Fair, Wakil Walikota Palu, dr. Reny Lamadjido memberikan apresiasi kepada segenap pihak yang telah menginisiasi pelaksanaan tersebut.

"Alhamdullilah, tidak terasa tahun ini kita kembali melaksanakan kampung baru fair untuk kesekian kalinya. Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggitingginya kepada masyarakat Kelurahan Baru dan panitia pelaksana yang telah menginisiasi pelaksanaan kegiatan kampung baru fair," ungkapnya.

Menurutnya, dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang dikemas dalam Kampung Baru Fair, merupakan sesuatu hal sangat positif. Sebab daerah ini memiliki ragam budaya, adat istiadat, tradisi seni yang khas dan unik, dengan musik tradisionalnya serta beraneka ragam tarian. Hal ini menambah daya tarik bagi siapapun untuk berkunjung ke kota ini. 

Selaku Wakil Walikota Palu, dirinya merasa bangga atas antusias masyarakat dalam usaha berkesenian dan berkebudayaan seperti saat ini. Sehingga spirit para pendahulu yang telah berjasa  menanamkan semangat dan jiwa seni, tetap terpelihara dan terjamin akan berekskalasi baik dimasa mendatang. 



Meskipun usaha melestarikan budaya dan kesenian, terkadang tidak berjalan mulus. Banyak kendala, baik yang berada dimasyarakat, maupun faktor eksternal seperti urbanisasi, modernisasi, globalisasi yang secara pasti mengancam warisan berkesenian dan berkebudayaan. Apalagi dalam konteks lokal. Tentulah hal kenyataan ini jangan sampai membuat kita semua berpangku tangan. 


Acara kampung baru fair yang digelar malam ini lanjut Wakil Walikota, guna merangsang masyarakat dan entitas penikmat seni di Kota Palu, untuk terlibat dalam memelihara kebudayaan. 

"Mari kita ambil spiritnya dan kita kesampingkan citra negatifnya. Sehingga pada gilirannya, pemuda Kampung Baru mampu dikenang  sebagai penambah khasanah dan daya kreasi terhadap seni. Minal aidin walfaizin. Mohon maaf lahir dan bathin," sebutnnya.

Pembukaaan Kampung Baru Fair juga dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat dan pemuka agama. Diantaranya mantan Gubernur Sulteng H Longky Djanggola, Bupati Sigi Moh amad Irwan Lapatta, M.Si, Sekda Kota Palu Irmayanti, S.Sos, M.M, Wakapolresta Palu AKBP, Andi Batara Purwacaraka S.I.K, S.H, pejabat TNI, pejabat gubernur dan pejabat terkait lainnya serta ketua panitai kegiatan sekaligus Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Palu, H.Hardi. (Red).




Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sempat Vakum Akibat Pandemi, Tahun Ini Festival Mandura Kembali Digelar

Trending Now

Iklan